Facebook Dimanfaatkan Taliban Untuk Kegiatan Intelijen

Meski rezim Taliban di Afghanistan sudah tumbang, namun gerilyawan Taliban ini masih eksis dan cukup merepotkan NATO. Taliban kini memanfaatkan jejaring sosial Facebook untuk melakukan kegiatan intelijen.

Perang Afghanistan memang telah dimenangkan oleh NATO, namun gerilyawan Taliban ini masih memiliki kekuatan untuk merepotkan NATO yang sampai saat ini belum meninggalkan Afghanistan.

Seperti yang dilansir dari Fudzilla (10/09/2012), gerilyawan Taliban ini dikabarkan mulai memanfaatkan jejaring sosial seperti Facebook untuk mengumpulkan berbagai macam informasi intelijen menggunakan pendekatan unik yang dijuluki “honey trap”.

Trik honey trap tersebut ternyata adalah memanfaatkan Facebook untuk membuat akun palsu yang dilengkapi dengan foto-foto perempuan dengan pose menantang agar terlihat menarik tentara koalisi NATO untuk berteman.

Setelah menjadi teman, tentu saja akan terjadi komunikasi antara tentera koalisi NATO dengan pejuang Taliban yang berwujud akun Facebook palsu bergambar wanita untuk mengeruk informasi intelijen yang diperlukan.

Pasukan kualisi NATO asal Australia yang bertugas di Afghanistan telah mendapat briefing dan pengarahan tentang ancaman keamanan cyber, mulai dari masalah geo-tagging hingga masalah profil palsu Facebook.

“Taliban telah menggunakan gambar wanita seksi pada bagian depan profil Facebook mereka dan telah berteman dengan tentara koalisi. Kebanyakan orang tidak menyadari bahwa itu adalah akun palsu yang mungkin menyamar sebagai teman sekolah dulu.”

“Melalui akun tersebut, bisa saja mereka menangkap informasi pergerakan pasukan. Beberapa mempertimbangkan kemungkinan data mining dan bagaimana pola perilaku dapat diidentifikasi dari waktu ke waktu,” kata reviewer yang melakukan pemeriksaan.

Sosial media seperti Facebook adalah pedang bermata dua, tergantung bagaimana pengguna memanfaatkan media tersebut. Bijaksanalah dalam menggunakan sosial media.




Sidomi